Setiap orang pasti menginginkan agar Allah mencintainya dan berharap agar kasih sayang Allah menyentuh sanubarinya.
Cinta Allah sentiasa :
Dari tangan mereka mengalir kebaikan dan dalam fikiran mereka terancang kebajikan.
Dalam diri seorang yang muhsin :
Ketakwaan itu bersarang di dada seorang hamba dan hanya Allah yang tahu kadar takwa dalam hati seorang hamba dan akan terpantul dalam kehidupan manusia setiap harinya.
KETIGA : ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG BERTAWAKKAL (MUTAWAKKILIN).
Orang-orang yang bertawakkal akan mendapat bahagian cinta yang sama dari Allah kerana mereka sentiasa menampakkan ketidakberdayaannya di depan Yang Maha Berkuasa.
Orang-orang yang bertawakkal adalah mereka yang :
KEEMPAT : ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG SABAR (SHABIRIN).
Berbagai kesabaran diperlukan di dalam kehidupan yang penuh cabaran dan dugaan ini.
Cinta Allah sentiasa :
- Didambakan.
- Dirindui.
- Dinantikan.
- Ditunggu.
oleh orang-orang yang beriman di setiap tarikan nafas dan jejak jiwa mereka kerana cinta Allah adalah segala-galanya bagi mereka bahkan cinta Allah itu lebih mereka harap dan rindukan daripada syurga.
Namun siapakah manusia yang akan mendapatkan limpahan cinta Allah?
Siapakah manusia yang akan menarik cinta Allah secara langsung bagi mendapatkan jaminan dari firman-firmanNya?
Begitu banyak firman-firman Allah dalam Al-Qur'an dan hadith-hadith Rasulullah saw yang menceritakan jenis manusia-manusia yang Dia cinta.
PERTAMA : ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG BERBUAT BAIK DAN KEBAJIKAN (MUHSININ).
Allah mencintai para pelaku ihsan (muhsinin) kerana ihsan adalah jantung keimanan, ruh dan kesempurnaannya. Dia adalah kemuncak ketinggian agama dan merupakan setinggi-tinggi akhlak para solihin.
Di dalamnya :
Namun siapakah manusia yang akan mendapatkan limpahan cinta Allah?
Siapakah manusia yang akan menarik cinta Allah secara langsung bagi mendapatkan jaminan dari firman-firmanNya?
Begitu banyak firman-firman Allah dalam Al-Qur'an dan hadith-hadith Rasulullah saw yang menceritakan jenis manusia-manusia yang Dia cinta.
PERTAMA : ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG BERBUAT BAIK DAN KEBAJIKAN (MUHSININ).
Allah mencintai para pelaku ihsan (muhsinin) kerana ihsan adalah jantung keimanan, ruh dan kesempurnaannya. Dia adalah kemuncak ketinggian agama dan merupakan setinggi-tinggi akhlak para solihin.
Di dalamnya :
- Terhimpun semua kecantikan akhlak seorang hamba.
- Terangkum semua cahaya etika seorang hamba.
Para muhsinin yang Allah cinta adalah mereka yang menunaikan ibadah mereka dengan penuh kerendahan hati dan dalam tingkatan yang paling sempurna, bebas dari riya' dan sikap mempamerkan yang sering membelit dan mengganggu para pelaku ibadah.
Mereka adalah orang yang :
Mereka adalah orang yang :
- Dalam dadanya dipenuhi keimanan kepada Allah secara sempurna.
- Beribadah tanpa mengharapkan ganjaran.
- Mengabdi tiada henti.
- Tangannya sentiasa ringan untuk melepaskan kebaikan.
- Organ tubuhnya tertutup dari dosa-dosa yang menghancurkan.
"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, kerana sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."
(QS Al-Baqarah : 195)
Dari tangan mereka mengalir kebaikan dan dalam fikiran mereka terancang kebajikan.
Maka Allah mencintai mereka sebagai imbalan ke atas kebaikan-kebaikan mereka kerana Allah adalah Zat Yang Muhsin (Maha Baik) dan Dia mencintai kebaikan.
"Sesungguhnya Allah itu Muhsin dan sangat mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan."
(Hadis dari Shahih Al-Jami' al-Shaghir)
Dalam diri seorang yang muhsin :
- Kebaikan sentiasa melimpah.
- Kemarahan sangat minimum adanya.
- Keangkuhan tidak mendapatkan tempatnya.
- Ketamakan menemui kuburannya.
- Kedengkian tidak lagi mampu bersemi di hatinya.
- Kezaliman digantikan dengan keadilan.
- Kemaafan menjadi mahkota hidupnya.
- Kejujuran menyinari lorong-lorong sejarahnya.
- Amanah melekat kukuh pada dinding-dinding jiwanya.
- Peribadinya sedemikian indah dengan dimensi keindahan yang tiada tara.
Maka adalah sangat wajar jika Yang Maha Pengasih mencintainya.
KEDUA : ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG BERTAKWA (MUTTAQIN).
KEDUA : ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG BERTAKWA (MUTTAQIN).
Orang-orang yang bertakwa adalah :
- Manusia-manusia yang bersiap siaga untuk menerima perintah Allah dan menjauhi semua larangan-laranganNya.
- Hatinya adalah hati yang hidup dan bergetar apabila nama Allah bergema.
- Bulu romanya berdiri apabila ayat-ayat Allah menyelinap ke relung jiwanya.
Menurut Saidina Ali, orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang :
- Takut pada yang Maha Kuasa.
- Mengamalkan peraturan-peraturan Al-Quran yang diturunkan.
- Rela dengan apa yang ada.
- Sentiasa bersiap siaga untuk sebuah perjalanan yang pasti.
Orang-orang yang bertakwa sentiasa menatap syurga dengan mata hatinya dan menghindari neraka dengan emosi rasa takutnya kepada Allah serta jiwanya berselimutkan pengharapan kepada Allah swt.
Sebagaimana kata-kata Ubay bin Ka'ab kepada Umar al Khattab mengenai takwa itu :
"Tidakkah engkau pernah melalui jalan yang penuh onak dan duri?
Umar berkata : Ya!
Lalu apa yang kamu lakukan? Kata Ubay.
Aku berjalan berjingkit-jingkit dan aku berusaha untuk menghindarinya! Balas Umar.
Itulah takwa, jelas Ubay."
Orang yang bertakwa sentiasa siap siaga setiap waktu dan ketika. Bersedia untuk diperintah oleh Allah dan bersedia pula untuk menghadapNya. Maka merekapun mendapatkan jaminan syurga sebagaimana firman Allah swt :
Sebagaimana kata-kata Ubay bin Ka'ab kepada Umar al Khattab mengenai takwa itu :
"Tidakkah engkau pernah melalui jalan yang penuh onak dan duri?
Umar berkata : Ya!
Lalu apa yang kamu lakukan? Kata Ubay.
Aku berjalan berjingkit-jingkit dan aku berusaha untuk menghindarinya! Balas Umar.
Itulah takwa, jelas Ubay."
Orang yang bertakwa sentiasa siap siaga setiap waktu dan ketika. Bersedia untuk diperintah oleh Allah dan bersedia pula untuk menghadapNya. Maka merekapun mendapatkan jaminan syurga sebagaimana firman Allah swt :
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa."
(QS Al-Qamar : 54-55)
Ketakwaan itu bersarang di dada seorang hamba dan hanya Allah yang tahu kadar takwa dalam hati seorang hamba dan akan terpantul dalam kehidupan manusia setiap harinya.
KETIGA : ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG BERTAWAKKAL (MUTAWAKKILIN).
Orang-orang yang bertawakkal akan mendapat bahagian cinta yang sama dari Allah kerana mereka sentiasa menampakkan ketidakberdayaannya di depan Yang Maha Berkuasa.
Orang-orang yang bertawakkal adalah mereka yang :
- Menggantungkan diri mereka hanya pada Allah.
- Sangat mengerti tentang Tuhan dan sifat-sifatNya.
- Mengerti tentang sebab dan akibat.
- Hatinya berakar kukuh dalam lipatan pohon tauhid.
- Menyerah diri kepada Allah.
- Redha dengan semua kehendak Allah.
Tawakkal adalah stesen orang-orang yang sentiasa mendekatkan diri kepada Allah (muqarrabin). Seluruh urusannya dia serahkan kepada Allah dan sentiasa mengikuti sunnah-sunnah RasulNya dengan mengambil sebab-sebab yang dapat menghantarkannya mendekati Allah swt.
Allah menyukai dan mencintai mereka kerana mereka :
Allah menyukai dan mencintai mereka kerana mereka :
- Merendah diri di hadapan kekuasaanNya.
- Sering merintih di hadapan kasih sayangNya.
Segala cadangan-cadangan projek kehidupannya dia ajukan hanya kepada Allah dan dia sangat yakin bahwa Yang Maha Kuasa tidak akan pernah menolak keperluannya.
Allah swt berfirman mengenai mereka :
Allah swt berfirman mengenai mereka :
"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadaNya."
(QS Ali Imran : 195)
KEEMPAT : ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG SABAR (SHABIRIN).
Berbagai kesabaran diperlukan di dalam kehidupan yang penuh cabaran dan dugaan ini.
- Sabar menghadapi ujian dunia.
- Sabar menghadapi kepedihan-kepedihan.
- Sabar dalam berjihad.
- Sabar dalam sulitnya beribadah.
- Sabar dalam meninggalkan maksiat dan menentang syahwat.
- Sabar dalam memusuhi hawa nafsunya dan menentang bisikan syaitan.
Ketika sakit, yang muncul adalah sifat sabarnya.
Ketika dicela, kesabarannya memancar dari aksinya.
Musibah tidak mengganggu kesolehannya manakala ucapan yang terlontar di saat mendapatkan musibah ialah : "Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'uun".
Kesabaran juga terpancar di saat melaksanakan amar ma'ruf dan nahi mungkar untuk mencapai puncak kedudukan terbaik di sisi Allah swt.
Allah swt berfirman :
Ketika dicela, kesabarannya memancar dari aksinya.
Musibah tidak mengganggu kesolehannya manakala ucapan yang terlontar di saat mendapatkan musibah ialah : "Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'uun".
Kesabaran juga terpancar di saat melaksanakan amar ma'ruf dan nahi mungkar untuk mencapai puncak kedudukan terbaik di sisi Allah swt.
Allah swt berfirman :
"Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah kerana bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar."KELIMA : ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG SENTIASA MENGIKUTI JEJAK RASULNYA.
(QS Ali Imran : 146)
KEENAM : ALLAH MENCINTAI MEREKA YANG BERPERANG DENGAN IKHLAS DI JALAN ALLAH.
KETUJUH : ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG RENDAH HATI DI HADAPAN ORANG-ORANG BERIMAN DAN MEMPUNYAI HARGA DIRI DI HADAPAN ORANG-ORANG KAFIR.
KETUJUH : ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG RENDAH HATI DI HADAPAN ORANG-ORANG BERIMAN DAN MEMPUNYAI HARGA DIRI DI HADAPAN ORANG-ORANG KAFIR.
KELAPAN : ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG BERLAKU ADIL (MUQSITHIN).
Sebagaimana firman Allah swt :
"Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (QS Al-Maidah : 42)
KESEMBILAN : ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG SENTIASA BERTAUBAT (TAWWABIN) DAN MENYUCIKAN JIWA DAN RAGA MEREKA DARI DOSA-DOSA (MUTATOHHIRIN).
Sebagaimana firman Allah swt :
"Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (QS Al-Maidah : 42)
KESEMBILAN : ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG SENTIASA BERTAUBAT (TAWWABIN) DAN MENYUCIKAN JIWA DAN RAGA MEREKA DARI DOSA-DOSA (MUTATOHHIRIN).
Sebagaimana firman Allah swt :
KESEPULUH : ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG SERING MELAKUKAN AMALAN-AMALAN NAWAFIL (SUNAT).
Mereka melakukan sedemikian sebagai usaha bagi memperbanyakkan tabungan akhirat mereka setelah dengan penuh semangat dan bertenaga menunaikan perkara-perkara yang fardhu. Solat-solat sunat menjadi ritma kehidupannya manakala puasa-puasa sunnah menghiasi jejak langkahnya.
KESEBELAS : ALLAH MENCINTAI MANUSIA YANG PALING BERMANFAAT KEPADA MANUSIA LAIN.
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS Al-Baqarah : 222)
KESEPULUH : ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG SERING MELAKUKAN AMALAN-AMALAN NAWAFIL (SUNAT).
Mereka melakukan sedemikian sebagai usaha bagi memperbanyakkan tabungan akhirat mereka setelah dengan penuh semangat dan bertenaga menunaikan perkara-perkara yang fardhu. Solat-solat sunat menjadi ritma kehidupannya manakala puasa-puasa sunnah menghiasi jejak langkahnya.
KESEBELAS : ALLAH MENCINTAI MANUSIA YANG PALING BERMANFAAT KEPADA MANUSIA LAIN.
- Dia pemurah pada sesama muslim saudaranya.
- Peramah pada jiran tetangganya.
- Empati pada penderitaan orang lain.
- Simpati pada orang-orang tidak berdaya.
Agenda hidupnya adalah :
"Berguna untuk sesama manusia".
Rasulullah saw menyatakan dengan sangat jelas dan terang bahwa hamba yang paling Allah suka adalah manusia yang paling baik akhlaknya sebagaimana dalam hadits berikut :
Begitu juga para penghidup malam dengan ibadah termasuk yang Allah cinta.
Sebenarnya masih banyak lagi manusia-manusia yang akan mendapat limpahan kasih dan cinta Allah swt dan setiap kita memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkannya.
Kita memerlukan semangat yang lebih untuk memburu cintaNya kerana cintaNya tidak akan diberikan secara percuma kepada kita.
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang mendapat cinta dan kasih sayangMu sehingga segala usaha dan amalan kami dalam kehidupan ini akan mendapat limpahan rahmat dan keberkatan dariMu serta kami memohon untuk mendapat ganjaran yang mulia di sisiMu.
Ameen Ya Rabbal Alameen
Rasulullah saw menyatakan dengan sangat jelas dan terang bahwa hamba yang paling Allah suka adalah manusia yang paling baik akhlaknya sebagaimana dalam hadits berikut :
"Hamba yang paling Allah suka di sisi-Nya adalah yang paling baik akhlaknya." (Hadits dari Shahih al-Jami' al-Shaghir)Selain dari manusia-manusia di atas, Mukmin yang kuat juga termasuk yang Allah pandang lebih baik dan lebih Allah cintai daripada orang seorang mukmin yang lemah.
Begitu juga para penghidup malam dengan ibadah termasuk yang Allah cinta.
Sebenarnya masih banyak lagi manusia-manusia yang akan mendapat limpahan kasih dan cinta Allah swt dan setiap kita memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkannya.
Kita memerlukan semangat yang lebih untuk memburu cintaNya kerana cintaNya tidak akan diberikan secara percuma kepada kita.
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang mendapat cinta dan kasih sayangMu sehingga segala usaha dan amalan kami dalam kehidupan ini akan mendapat limpahan rahmat dan keberkatan dariMu serta kami memohon untuk mendapat ganjaran yang mulia di sisiMu.
Ameen Ya Rabbal Alameen
0 comments:
Post a Comment